Kamis, 02 Januari 2014

Panca Dharma / Panca Dhamma

Pancasila bersifat pasif, sebaliknya Pancadharma bersifat aktif. Sifat aktif inilah yang membuat Pancadharma sering disebut sebagai Kalyanadharma yang memuliakan seseorang yang mempraktekkannya dengan kesungguhan.

Isi Pancadharma :
a.   Metta-Karuna
Yaitu perasaan cinta kasih dan welas asih yang terwujud melalui suatu keinginan untuk membantu makhluk lain mencapai kebahagiaan seperti yang dialami oleh dirinya sendiri.

b.  Samma ajiva
Yaitu kesabaran dalam cara berpenghidupan benar. Perlu ditekankan disini bahwa kesabaran ini merupakan suatu bantuan besar bagi pelaksanaan sila kedua. Dapatlah dikatakan  bahwa hampir tidak mungkin seseorang dapat melatih sila kedua tanpa melatih dan mengembangkan samma ajiva.

c.   Santutthi
Yaitu perasaan puas terhadap apa yang telah menjadi miliknya. Dalam pelaksanaannya dengan sila ketiga, perasaan puas ini dapat dibedakan menjadi dua :
1.    Sadarasantutthi, yaitu perasaan puas memiliki satu istri. Dengan kata lain tidak meninggalkan istrinya pada waktu sehat maupun sakit, pada waktu muda maupun tua, dan tidak berusaha untuk pergi atau mencari wanita lain.
2.    Pativatti, yaitu rasa setia kepada suami. Rasa setia tidak terbatas pada waktu. Sekalipun suaminya telah meninggal dunia, ia lebih memilih menjanda seumur hidupnya meskipun sebenarnya oleh tradisi dan hukum negara diperkenankan untuk menikah lagi.

d.  Sacca
Yaitu kejujuran yang diwujudkan sebagai keadilan, kemurnian, kesetiaan, dan perasaan terima kasih.

e.   Satisampajanna
Yaitu kesadaran dan pengertian benar. Dalam hubungannya dengan pelaksanaan sila, satisampajanna ini sering diartikan sebagai kewaspadaan. Kewaspadaan tersebut dibagi menjadi :
1.    Kewaspadaan dalam hal makanan.
2.    Kewaspadaan dalam hal pekerjaan.
3.    Kewaspadaan dalam hal bertingkah laku.
4.    Kewaspadaan terhadap hakikat hidup dan kehidupan.

Pelaksanaan Pancadharma

Sifat-sifat mulia seorang Ariya berkaitan dengan sila dan praktek-praktek mulia Pancadharma (Kalyana Dharma). Orang yang melatih sila belum tentu sudah memiliki sifat-sifat mulia itu sebelumnya. Praktek-praktek mulia dari Kalyana Dharma ini akan membuat mulia siapa saja yang melaksanakannya.

7 komentar: